MATERI CERAMAH " MENSYUKURI NIKMAT ALLAH "





                                                

Assalamu Alaikum Wr. Wb…


         


Alhamdulillah alhamdulillahi rabbil alamin…


Assalatu wassalam ala asrafil ambia i wal mursalim. Wa ala alihi wa ashabihi ajemain amma ba’adu.


          Pertama-tama dan paling utama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana pada hari ini Allah masih memberikan kita nikmat kesehatan serta kesempatan hingga kita dapat hadir di sekolah yang kita cintai ini, guna untuk melaksanakan aktivitas kita sebagai pelajar.


          Berbahagialah kita, karena kita termasuk hamba pilihan Allah. Hamba yang diciptakan begitu sangat sempurna sekali indah dan mempesona, tetapi jangan sampai kesempurnaan yang kita miliki kita lupa kepada Allah.


Ingat! kita cima terbuat dari tanah dan akan kembali ketanah, coba lihat kerah baju yang kita pakai 2-3 hari pasti akan menghitam seperti tanah, itu sebagai bukti bahwa kita terbuat dari tanah.


          Ya rahman ya rahim, mari kita kirimkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad saw, yang telah menyelamatkan ummatnya dari alam gelap sesak tak bercahaya menuju alam yang terang menderang seperti yang kita rasakan pada saat ini, dengan kata lain minassulumati ilannur.


 


 


Sebuah Ceramah Yang Bertema “MENSYUKURI NIKMAT ALLAH”


Hadirin yang berbahagia.


Ketika melihat kondisi bangsa Indonesia sungguh sangat memperhatikan, tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu, kemudian lumpur lapindo yang terjadi di Jawa Timur, belum lagi kecelakaan pesewat dimana-mana. Banjir badai datang silih berganti melanda ibu Pertiwi yang kita cintai ini.


Ada satu hal yang menjadi tanda tanya besar Mengapa banyak musibah yang dating silih berganti melanda Ibu Pertiwi yang kita cintai ini ??


Jawabannya adalah karena banyak rakyat kita yang sudah tidak bersyukur lagi. Sebagaimana Firman Allah Swt. Dalam Surah Ibrahim Ayat 7 yang berbunyi :


Wa is ta azzana rabbukum la in sakartum, La asi dannakum wala in kafartum inna azabi la syadide.


Artinya:


Jikalau kamu bersyukur atas nikmat ku niscaya akan ku tambahkan nikmat ku. Jikalau kamu kufur atas nikmat ku “sesungguhnya nikmat amatlah pedih”.


Hadirin yang berbahagia.


          Sekarang ini lebih banyak orang yang bohong dari pada yang jujur. Selain tidak bersyukurnya bangsa ini kepada bangsa Indonesia, tidak jujur kepada Allah Swt, tidak jujur kepada manusia, dan tidak jujur kepada diri sendiri. Bahkan sebaliknya, orang sekarang mengatakan kalau jujur maka akan hancur, cari yang haram saja sudah susah apalagi yang halal. Sehingga budaya Korupsi merajalela dimana-mana, kalau dulu Negara kita adalah Indonesia Raya sekarang menjadi Indonesia Rayahan.


Sebab kenapa, sebab susah banyak yang bermental:


          Nggak perduli guling atau bantal, kodok atau kadal, sepatu atau sandal, haram atau halal semua di untal.


Hadirin teman-temanku sekalian


          Inilah jawaban mengapa bangsa Indonesia sering di landah musibah. Rakyat Indonesia sudah jauh dari Norma Agama, kemaksiatan merajalela kemungkaran di mana-mana, maka pantaslah jika Allah timpahkan berbagai musibah kepada kita.


          Negri ini akan sentosa bila di pegang oleh generasi yang bertaqwa, generasi-generasi penerus Negri ini, generasi yang perduli anak yatim, generasi yang selalu menegakkan keadilan, serta generasi yang selalu mensyukuri nikmat Allah.


Kira itulah ceramah yang dapat saya sampaikan pada hari ini, mohon maaf jika ada kata yang kurang pantas, tutur kata yang kurang berkenan di hati, dan ucapan yang kurang berkenan dihati. Satu pesan dari saya dengan ilmi hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan Agama hidup menjadi terarah, dan dengan bersyukur hidup menjadi mahmur.


Lebih dan kurangnya mohon di maafkan, saya akhiri dengan ucapan akhirul walkalam wa billahit taufik walhidaayah waridho walinayah wassalamu alaikum wr.wb…



 



                                                                                                                                          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Khas Bugis | Kaddo Boddong